Suara Indonesia - Puasa Ayyamul Bidh merupakan ibadah sunnah yang dilakukan setiap bulan Hijriyah. Pada tahun 2025, puasa ini bertepatan ...
Suara Indonesia - Puasa Ayyamul Bidh merupakan ibadah sunnah yang dilakukan setiap bulan Hijriyah. Pada tahun 2025, puasa ini bertepatan dengan momen Nisfu Syaban yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban. Bagaimana hukum menggabungkan kedua puasa sunnah ini?
Makna dan Dalil Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah. Dalam buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah karya Amirulloh Syarbini dan Iis Nur'aeni Afgandi, disebutkan bahwa Rasulullah SAW senantiasa melaksanakan puasa ini.
Dalil mengenai puasa Ayyamul Bidh terdapat dalam hadits berikut:
Kekasihku (Rasulullah SAW) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara, aku tidak akan meninggalkannya selama aku hidup; berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dua rakaat Dhuha, dan tidak tidur sampai aku salat witir. (HR Bukhari dan Abu Darda)
Keutamaan Nisfu Syaban
Nisfu Syaban adalah malam yang penuh kemuliaan yang jatuh setiap tanggal 15 Syaban. Menurut buku Nasehat-nasehat Kebaikan karya Agus Hermanti dan Romhi Yunai'ah, malam Nisfu Syaban menjadi waktu diangkatnya seluruh amalan manusia. Pada malam ini, pintu langit dibuka, dan doa-doa yang dipanjatkan menjadi mustajab.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Bagi yang ingin menunaikan puasa Ayyamul Bidh, berikut adalah niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Syaban 2025
Rabu, 12 Februari 2025 (13 Syaban 1446 H)
Kamis, 13 Februari 2025 (14 Syaban 1446 H)
Jumat, 14 Februari 2025 (15 Syaban 1446 H) – Bertepatan dengan Nisfu Syaban
Hukum Menggabungkan Puasa Sunnah
Pada Jumat, 14 Februari 2025, puasa Ayyamul Bidh bertepatan dengan puasa Nisfu Syaban. Lalu, bolehkah seorang muslim menggabungkan niat puasa ini?
Dalam Islam, menggabungkan dua niat puasa sunnah dalam satu hari diperbolehkan. Dalam buku Keagungan Rajab dan Syaban karya Abdul Manan bin Hj Muhammad Sobari, terdapat hadits yang menjelaskan keutamaan puasa di awal, tengah, dan akhir bulan Syaban:
Barangsiapa yang mengerjakan puasa tiga hari sejak awal bulan Syaban, tiga hari di pertengahannya, dan tiga hari di akhirnya, niscaya Allah SWT menuliskan baginya 70 pahala para nabi, serta pahala ibadah selama 70 tahun. Jika ia meninggal di tahun itu, maka ia mati syahid.
Menurut ulama Syafi'iyyah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Majmu' karya Imam Nawawi, puasa sunnah seperti puasa Ayyamul Bidh, puasa Arafah, dan puasa Asyura disunnahkan untuk ditentukan niatnya. Namun, sah juga untuk menggabungkan dua ibadah sunnah sekaligus.
Dalam kitab Fiqhul Islam wa Adilatuhu karya Wahbah Az-Zuhaili juga dijelaskan bahwa menggabungkan beberapa ibadah sunnah diperbolehkan dan tetap mendapat pahala dari masing-masing ibadah yang diniatkan.
Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar